Tuesday, January 23, 2007

Sedikit ngomong tentang openSUSE 10.2 (x86_64)


Baru-baru ini saya berhasil men-download SO openSUSE 10.2 dari situs resminya di opensuse.org. Tidak tanggung-tanggung langsung download ISO file untuk 1 DVD dan 5 CD tapi belum termasuk add-on untuk versi CD-nya. Cukup lama sih downloadnya sekitar 2 hari-an.(tapi jangan bilang-bilang kalo itu pakai komputer kampus ya…:P). Lalu bagaimana hasilnya? Apa sudah dicoba? Kalo ditanya begitu OK, tak jawaaaaabbb!

Ini hasil pengalaman saya dari mulai install sampai selesai masuk jadi OS desktop (setting-annya masih standard / default). Jadi tolong beri koreksi kalau ada kesalahan (terima kasih…..:)..). Sebelumnya mungkin perlu diketahui spesifikasi hardware yang saya pakai. Komputer saya termasuk standard (standard mahasiswa lah…), ini spesifikasinya :

Processor AMD Sempron 2600+, 1,6 GHz
Memory 512 Mb
VGA 128Mb NVIDIA Ge-Force FX 5200
Hardisk 80 Gb, partisi untuk installasi Linux sebesar 6.1 Gb (5.1 untuk reserfs dan 1 Gb untuk swap)

Kira-kira itu cukup mewakili seperti apa tampang komputer saya. Untuk installasi saya gunakan versi DVD yang sebelumnya sudah di-burning dulu ISO-nya lewat Nero. Kenapa pakai DVD? Alasan saya pakai DVD adalah karena dalam paket DVD tersebut sudah disertakan add-on untuk openSUSE 10.2. Lihat di Release Note-nya untuk lebih jelas

Dan ini hasilnya : openSUSE 10.2 punya kernel standard versi 2.6.18 dan banyak paket-paket opensource yang merupakan versi terbaru. Diantaranya Mozilla Firefox 2 yang katanya lebih baik dari versi terdahulunya. Juga tool pembaca PDF dari Adobe yang kali ini dibawakan versi 7 yang terbaru juga. Open Office 2 rilis terbaru. Default file systemnya juga berubah menjadi ext3 dari yang semula reiser.

Untuk penampilan openSUSE 10.2 seperti distribusi kebanyakan memakai 2 desktop environment yang familiar, KDE dan Gnome. Untuk KDE disertakan versi 3.5. yang juga terbaru. Sedangkan Gnome yang disertakan versi 2.16. Untuk kali ini desktop environment yang saya pakai adalah KDE 3.5. yang kebetulan saya sudah lebih familiar dengan yang satu ini. Yang menarik dari penampilannya saya rasa ada pada start menu yang memakai Kmenu baru (kickoff), start menu yang lebih ringkas dan interaktif dari pada KDE menu biasa.

Dalam Yast tentu saja ada beberapa menu baru yang ditambahkan. Salah satunya untuk installasi add-on untuk versi CD-nya. Dan juga menu baru untuk pengaturan hostname dan sitename. Salah satu langkah yang setahu saya baru pada saat installasi adalah pengaturan nama hostname dan sitename. Dan tampaknya openSUSE ini lebih dikedepankan untuk jaringan, itu menurut perkiraan saya.

Untuk multimedia (video) seperti kebanyakan distro belum menyertakan codec untuk file-file yang didukung windows walaupun ada juga yang sudah lengkap. Namun satu kekurangan yang menurut saya bisa menurunkan pamor openSUSE (khususnya bagi pengguna di Indonesia) adalah bahwa player mp3 bawaan KDE, Amarok belum mampu memutar file mp3. Amarok yang disertakan versi 1.4 ternyata tidak memiliki engine untuk memutar file mp3. Xine engine yang disertakan tidak bisa memutar file mp3. Perlu mencari dan meng-install engine yang lain agar bisa mengatasi ini. Namun ada juga jalan lain agar bisa memutar file mp3. Saya gunakan player bawaan Gnome, Helix Banshee untuk memutar file mp3. Jadi saya sarankan untuk menggunakan Gnome sebagai desktop environment.

Untuk keperluaan developing dan programming, openSUSE 10.2 menyertakan Java 1.5 walaupun versi Java 1.6 sudah ada. Untuk compiler C dan C++ menggunakan gcc dengan versi 4.1.2, ada juga untuk java compiler.

Itu sedikit apa yang bisa saya omongkan tentang openSUSE 10.2. Sedikit kekecewaan pada saya saat player mp3 kesukaan saya (Amarok) belum mampu memutar mp3. Namun secara keseluruhan openSUSE 10.2 tidak terlalu buruk mengingat paket-paket yang dibawa cukup lengkap dan sebagian besar versi terbaru. Untuk openSUSE 10.2 saya beri nilai 7 dari 10. Jadi saya masih tetap pakai SUSE 10.0 (dari Novell) karena masih lebih “sreg” dengan saya. Bagaimana dengan kamu? Pengin coba juga? Saya sarankan untuk melihat tentang openSUSE lebih lengkap di situs resminya di www.opensuse.org. Selamat mencoba…!!!

0 comments: